(UNSUR-UNSUR SENI RUPA)
A. Pengertian Seni
Kata
seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata
"sani" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan
jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat
akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan
"ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau
karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini,
karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan
semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah
mereka.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Sifat
Seni Secara Umum
Seni
memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal.
Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada
menjadi baru dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat
dapat menjadi keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah
tarian, dll. Sifat individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki ciri
perseorangan dari penciptanya. Lagu-lagu yang diciptakan Ebit G. Ade, sangat
berbeda dengan lagu-lagu Rhoma Irama, Titik Puspa, atau pun yang lainnya. Atau
lukisan Afandi sangat berbeda dengan lukisan-lukisan Basuki Abdullah, Raden
Saleh, Popo Iskandar, Piccaso, Van Googh, maupum pelukis lainnya. Ciri khas
pribadi inilah yang merupakan identitas dari karya mereka.Seni memiliki sifat
perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan
jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya harus menggunakan
kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah lagu yang diciptakan melalui
perasaan seorang seniman, kemudian dibawakan seorang penyanyi yang menjiwai isi
lagu itu. Tampil dalam suara dan penampilan yang seirama, maka para pendengar
lagu itu akan tergugah hatinya. Semua itu jika ada kesungguhan dalam
menggunakan indera rasa seperti yang dilakukan pencipta dan penyanyinya.Seni
memiliki sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua pembuatan manusia
memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan
tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan
selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin bendanya sudah hilang
ditelan masa. Jika membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan,
hendaknya orang yang menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu
yang indah dan terpuji. Maka layaklah seorang seniman mendapat penghargaan
ketika ada anak yang berbuat sesuatu kebaikan jika terpengaruh (menangkap
amanat) cerita film, novel, syair lagu, dll. Tetapi sebaliknya, siapa yang
bersalah jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh pengaruh cerita film atau
buku-buku yang tidak mendidik? Seni bersifat universal, artinya seni tidak
mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang
berlainan bahasa akan tertawa terbahak-bahak ketika melihat tingkah laku badut
sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang melihat gambar karikatur akan
tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.
B. Pengertian Seni Rupa
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan
perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen
serta prinsip-prinsip desain.Seni rupa dapat berfungsi sebagai : a. media
ekspresi, b. media ekspresi, c. media komunikasi, d. media pengembangan
bakat,e. media pendidikan. Aspek seni rupa : a. Aspek grahita, b. Aspek
Garapan, c. Aspek Tata. Jenis Karya Seni Rupa:
a. Karya
rupa murni yakni karya seni rupa yang sengaja diciptakan sebagai sarana
ekspresi komunikasi,rekreasi dan terapi.Karya seni rupa murni ini dapat berupa
dwimarta ataupun trimatra.
b. Karya
seni rupa terapan yang sengaja dicipta untuk tujuan fungsional.Karya seni rupa
ini pun mencakup 2 macam yakni dwimarta dan trimarta
C. Unsur-unsur Seni Rupa
Unsur-unsur
fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur fisik
yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap
unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak berbeda dengan pengamatan
terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kita. Semakin baik pengenalan
terhadap unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula pengamartan seseorang
terhadap segala sesuatu yang dilihatnya. Unsur-unsur seni rupa atau unsur-unsur
visual tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:
1. Garis
(Line)
Garis merupakan unsur mendasar
dan unsur penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Perwujudan karya
seni rupa pada umumnya diawali dengan coretan garis sebagai rancangannya. Garis
memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus
seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan
seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik yang bergerak dan membekaskan
jejaknya pada sebuah permukaan benda. Sejak kecil kita telah mengenal dan
menggunakan garis, baik dalam bermain, menggambar maupun ketika belajar menulis
dan membuat angka. Garis menjadi batas dari berbagai bentuk dan bidang. Dalam
seni gambar (drawing), bentuk garis dapat segera dikenali dengan mudah
karena garis dalam karyadrawing bersifat
aktual. Sedangkan pada karya seni lainnya seperti seni patung misalnya, garis
mungkin bersifat maya yang terbentuk dari perbedaan letak dan bentuk permukaan
patung tersebut. Dalam sebuah karya seni rupa garis dapat juga digunakan
sebagai simbol ekspresi. Garis tebal tegak lurus misalnya, memberi kesan kuat
dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih.
Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan
karakter yang berbeda pula. Coba bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh
jejak spidol pada white board dan jejak kapur pada papan tulis.
Gambar macam-macam bentuk garis
:
Garis
menurut bentuknya ada 6 macam, yaitu : garis lengkung, garis patah, garis
lengkung berganda, garis patah berganda dan garis melingkar.
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
- Garis nyata
: yaitu garis yang nampak sebagai
perwujudan bentuk bidang segi tiga, segi empat dan sebagainya yang selanjutnya
garis merupakan elemen pembentuk bidang.
- Garis
Semu : garis yang dibuat untuk menyatakan
adanya bentuk bidang namun sebenarnya garis tersebut tidak ada, misal pada
bentuk bidang lengkung.
- Garis
Bantu : garis yang dibuat untuk menunjukkan
bahwa garis tersebut memang benar-benar ada namun tidak nampak, karena tertutup
bidang lain.
Dapat
pula garis bantu merupakan garis penunjuk arah atau garis Bantu pembentuk benda
: contoh pada teknis gambar perspektif. Macam-macam garis : a. Garis lurus, b.
Garis patah, c. Garis patah berganda, d. Garis lengkung, e. Garis lengkung
berganda, f. Garis lingkar
2. Raut
Raut merupakan tampak, potongan atau
bentuk dari suatu objek. Raut
dapat terbentuk dari garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang membentuk
bidang. Raut juga dapat berarti perwujudan dari sebuah objek atau sering
disebut bidang. Raut dalam pengertian yang luas dapat berarti bidang atau
bangun. Walaupun demikian ada pula yang mencoba membedakan kedua pengertian
tersebut dengan menyebutkan bidang untuk menunjuk bentuk yang cenderung pipih
atau datar sedangkan bangun lebih menunjukkan kepada bentuk benda yang memiliki
volume (mass) Dalam pengertian yang kedua ini, “bidang” diartikan
sebagai unsur seni rupa yang terbentuk dari pertemuan ujung sebuah garis atau
perpotongan beberapa buah garis. Bidang dapat pula ditimbulkan dan dibentuk
oleh pulasan warna atau nada gelap-terang.
Gambar
unsur bidang pada seni rupa :
Bentuk
atau bangun, yaitu unsur
yang selalu berkaitan dengan benda, baik benda alami maupun buatan. Bantuk atau
bangun benda dapat berupa bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi
tiga atau tidak beraturan. Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk
palstis. Sebuah kotak kayu memiliki bangun persegi empat, tetapi adanya tekstur
dan kesan gelap terang membuat pengamat dapat melihat bentuk plastisnya.
Gambar
berbagai bentuk dan bangun:
3. Ruang
Unsur
keruangan dari sebuah karya seni rupa menunjukan dimensi dari karya seni rupa
tersebut. Ruang dua dimensi hanya menunjukan ukuran (dimensi) panjang dan lebar
sedangkan ruang pada karya seni rupa tiga dimensi terbentuk karena adanya
volume yang memberikan kesan kedalaman. Walaupun demikian, seniman lukis atau
grafis yang membuat karya dua dimensi dapat juga menghadirkan kesan tiga
dimensi atau kesan ruang pada karyanya denganpengolahan unsur-unsur kerupaan
lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang-gelap, atau menggunakan
teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal). Berbeda
dengan pematung, arsitektur atau desainer interior, ruang tiga dimensi pada
karya-karya mereka adalah ruang yang sebenarnya. Kesan tiga dimensional ini
secara visual terlihat secara manipulatif bahwa objek yang dekat dengan mata
pengamat berukuran lebih besar dari objek sejenis yang letaknya lebih jauh.
Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi usaha untuk menmpilkan kesan ruang
seringkali ditunjukkan pula dengan penumpukan objek atau penempatan objek yang
dekat dengan pengamat di bagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian
atas.
Gambar
benda-benda yang memiliki ruangan:
4. Tekstur
Unsur
tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan. Taktil artinya
dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra peraba. Disamping itu, tekstur
juga dapat dimaknai sebagai penggambaran struktur permukaan suatu objek baik
halus maupun kasar. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur
asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan
objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan
permukaan objek yang timbul pada suatu benda karena pengolahan garis, warna,
ruang, terang-gelap dsb.
Gambar
pemanfaatan tekstur pada seni rupa :
5. Warna
Warna
pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya yang
mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa, warna dapat berwujud
garis, bidang, ruang dan nada gelap terang. Menurut teori warna Brewster, semua
warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan
biru. Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder dan bila
dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna tersier. Dalam karya
seni rupa terdapat beberapa macam penggunaan warna, yaitu harmonis, heraldis
dan murni. Penggunaan warna disebut harmonis jika penerapannya sesuai dengan
kenyataan sebenarnya. Sedangkan heraldis atau simbolis adalah pengunaan warna
untuk menunjukkan tanda atau simbol tertentu, seperti hitam untuk melambangkan
duka cita, merah untuk melambangkan amarah, hijau untuk melambangkan kesuburan
dsb. Adapun penggunaan warna secara murni adalah penerapan warna yang tidak
terikat pada kenyataan objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya
seni dikenal juga istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan atau
penggunaan secara monokromatik menunjukkan kecenderungan penggunaan satu jenis
warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek kedalaman dalam pewarnaan secara
monokromatik umumnya dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan intensitas
warna tersebut. Sedangkan polikromatik menunjukkan penggunaan lebih dari satu
jenis warna . Dengan kata lain polikromatik merupakan kebalikan dari
monokromatik.
Gambar
lingkaran warna :
6. Gelap
Terang
Unsur
gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada
permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value)
yang berbeda. Perbedaan unsur nada gelap terang memberikan kesan permukaan yang
sempit, lebar, arah dan efek keruangan. Ruang yang gelap seringkali memberikan
kesan sempit dan berat sedangkan ruang yang terang memberikan kesan ringan,
luas dan lapang. gambar Unsur
gelap terang dalam karya seni gambar :
D. Prinsip Dasar Seni Rupa
Yang
dimaksud Prinsip Dasar Seni Rupa adalah : Pengetahuan dasar untuk berkarya seni rupa
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya
seni rupa dalam bentuk dua Demensi maupun Karya seni Rupa tiga Demensi.
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Komposisi
Komposisi
ialah : Suatu cara dan ketentuan untuk mengatur, mengusun, meramu (menyampur)
dengan dasar kaidah-kaidah yang ada, hingga mewujudkan, suasana tatanan
yang harmonis, kaidah-kaidah yang dimaksud dapat dibagi dua tahap proses yang
sebenarnya kesemuanya itu adalah merupakan satu kesatuan teknis yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling mendukung untuk mendapatkan
hasil karya seni yang bermutu atau yang berkwalitas, namun demikian untuk
permulaan belajar dapat menggunakan kaidah dasar lebih dulu, karena dengan
menggunakan kaidah dasar tersebut sudah bisa dilihat hasilnya walaupun belum
tuntas penyelesaiannya.
Contoh
penerapan komposisi yang sifatnya
1.1.
Mengatur : bagaimana seorang disainer
Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam satu ruangan yang
masing-masing disebut elemen estetik.
1.2
Menyusun : bagaimana seorang disainer seni
grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat, gambar dalam satu bidang media cetak
majalah atau surat kabar.
1.3
Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan
mencampur bagaimana cara seorang pelukis mencampur warna, dan seorang opoteker
meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan yang dipakai.
Gambar
komposisi yang membentuk kesatuan :
b.
Balance (Keseimbangan)
Balance
(keseimbangan )yang dimaksud ialah cara mengatur beberapa benda atau
bidang dalam satu bidang kertas gambar aar hasilnya serasi dan harmonis.
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
2.1
Keseimbangan Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau
bidang yang sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua
merupakan satu bentuk yang dibagi dua sama besar atau sama dan sebangun.
2.2
Keseimbangan a Simetris = keseimbangan yang diterapkan pada pengaturan benda
atau beberapa bentuk / warna yang tidak sama ukuran besar kecilnya benda, atau
tidak sama posisinya caa meletakkannya.
2.3
Keseimbangan Skew Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk
benda atau bidang yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk
menggambar hiasan.
Gambar
keseimbangan simetris dan A-simetris :
Penerapan
faktor keseimbangan dalam pekerjaan sehari-hari ada tiga macam yaitu :
3.1
Visualize Balance : keseimbangan yang dapat dinilai melalui pengamatan dan
dapat diukur segi besar/kecil, panjang pendek, wujudnya
berupa bentuk benda dua dimensi. Missal gambar ilustrasi, gambar hiasan, lukisan,
foto.
3.2
Audio “balance” merupakan faktor keseimbangan pada satu karya yang dapat
dinikmati/dihayati melalui panca indera telinga/pendengaran. Missal
mendengarkan musik, mengguakan alat Bantu tape recorder sterio pada tape sterio
tersebut ada dua Loud Speaker yang masing-masing berfungsi untuk menggetarkan
suatu yang dapat diseimbangkan melalui potensio Balance.
3.3 Konstruktif Balance : penerapan keseimbangan pada karya yang mempergunakan ukuran berat ringan bentuk benda maupun tiga dimensi, misal : bangunan rumah, monument, patung. Dimana orang untuk mendirikan suatu bangunan dalam menentukan bentuk kontruksinya harus mempertimbangkan faktor keseimbangan jika tidak maka berakibat bangunan akan mudah roboh, atau mudah rusak.
3.3 Konstruktif Balance : penerapan keseimbangan pada karya yang mempergunakan ukuran berat ringan bentuk benda maupun tiga dimensi, misal : bangunan rumah, monument, patung. Dimana orang untuk mendirikan suatu bangunan dalam menentukan bentuk kontruksinya harus mempertimbangkan faktor keseimbangan jika tidak maka berakibat bangunan akan mudah roboh, atau mudah rusak.
c.
Proporsi (Perbadingan)
Semua
wujud benda yang ada di alam ini masing-masing mempunyai perbandingan atau
proporsi anara benda satu dengan yang lain atau bagian-bagian dalam satu unit
benda. Benda-benda yang dimaksud tersebut bisa benda ciptaan Tuhan, benda alam
bisa benda buatan manusia. Jika kita perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita
lihat sehari-hari mempunyai ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat
benda-benda mati, benda hidup, atau makhluk hidup.
Benda
mati seperti : meja, kursi, mobil dll
Benda
hidup : berupa tumbuh-tumbuhan mulai drai rumput, pohon, bunga-bungaan, dll
Dalam
penerapannya proporsi (perandingan) ada dua kemungkinan yaitu :
4.1
Proporsi yang diterapkan pada karya seni rupa dua Dimensi
-
Proporsi pada bidang ditinjau dari ukuran sisi bidang panjang dan lebar, secara
umum digunakan menurut golden saction yang dipakai sejak zaman kuno, yaitu
ukuran P : K = (2:3) (4:3) (5:7) dan seterusnya.
Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
-
Proposal antara besar gambar dengan luas kertas gambar untuk mempermudah dapat
dilakukan dengan cara yang ideal adalah menentukan bidang 2/3 luas kertas
gambar adalah merupakan besar gambar. Contoh : Cara menentukan 2/3 bagian
dari luar kertas gambar.
1.
Bagilah sisi panjang menjadi 6 ruas
2. Bagilah
pula sisi lebar menjadi 6 ruas
3. Hubungkan
titik-titik 1/6 dari sudut kertas atau ke bawah dan dari kiri ke kanan.
4.2
Proporsi yang diterapkan pada karya seni rupa tiga dimensi
-
Proporsi antara benda satu dengan benda lain yang ukurannya sudah tertentu
(normatif). Misal : Gelas dengan Teko.
-
Proporsi antara satu dengan yang lain dalam satu unit benda misal sebuah
cangkir perhatikan tiga gambar. Contoh : bandingkan mana yang benar dan mana
yang salah antara pegangan cangkir dengan body cangkir.
d. Faktor
Unity (Kesatuan)
Kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan yang
ditinjau dari segi penataan/pengaturan/penerapan atau rangkaian (inte-atif)
hingga benda-benda yang diatur dalam gambar satu sama lain saling mendukung,
apabila dikurangi salah satu bagian akan terjadi ketidak wajaran atau ketidak
seimbangan.
Ada dua macam yaitu :
5.1 Kesatuan antara bagian-bagian benda dalam
satu unit benda, bila benda tersebut pada satu nama misal : Teko, cangkir,
dengan jelas dapat secara normatif apa bila benda tersebut adalah teko, karena
adanya elemen-elemen yang mendukung dalam satu kesatuan misal : pada teko
tersebut ada body, penyangga, tutup, tempat pansuran air, dan elemen-elemn
tersebut benar-benar punya ukuran tertentu yang normatif.
5.2 Kesatuan dalam penataan (penerapan)
bagaimana menata / mengatur benda yang nampak satu sama lain saling mendukung
hingga menghasilkan penataan yang serasi / artistik dalam melakukan pekerjaan
menggambarkan yang terdiri beberapa benda maka faktor kesatuan (unity) sangat
menentukan kebenaran kualitas pekerjaan tersebut.
Contoh : jika kita amati gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk menentukan obyek yaitu : 1. Menggambar dengan model (material)
Contoh : jika kita amati gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk menentukan obyek yaitu : 1. Menggambar dengan model (material)
2. Menggambar tanpa model (non material)
Menggambar bentuk dengan model atau tanpa keduanya tetap harus
menggunakan memperhatikan ketiga kaidah yang telah di contohnya diatas,
dan kaidah lanjutan sebagai tahap penyelesaian akhir atau tahap finishing.
Kaidah lanjutan meliputi :
- Faktor Complexity, Faktor Complexity, yaitu
berkenaan masalah kerumitan, ketelitian dalam mengabadikan obyek gambar dimana
masing-masing benda mempunyai karakteristik yang sangat menentukan dalam
penampilan khususnya masalah texture gelap terang benda, atau karakteristik
benda. Seorang pelukis akan dinilai karyanya berkwalitas apabila dalam
menampilkan hasil lukisan (gambar) dengan Complexitas/ketelitian yang tinggi.
Contoh : gambar dibawah ini menunjukkan kondisi gambar benda yang mempunyai
nilai complexitas/ketelitian yang tinggi dan yang lain tidak.
- Faktor Intensity, Faktor Intencity : yang
dimaksud ialah ketajaman warna atau gelap terang pada penampilan gambar
(lukisan) hingga kesan bayangan demensinal benda benar-benar nampak, untuk
menunjukkan kondisi volume dari suatu benda atau menunjukkan kesan perspektif
dari penataan benda-benda dalam gambar, untuk mewujudkan hasil gambar / lukisan
yang berkualitas dibutuhkan ketrampilan / kemampuan yang tinggi.
- Faktor Emphaty (Emphasis), Faktor Emphasis :
maksudnya adalah pusat perhatian dari seluruh rangkaian gambar atau bagian dari
gambar/lukisan yang dijadikan focus pandangan dengan istilah lain dapat disebut
Centra of Inters, untuk mewujudkan hal ini dapat dilakukan dengan jalan memberi
warna yang mencolok (kontras) atau membagi garis arah berlawanan, dan dapat
pula dengan arsir yang intensitasnya tinggi.
e. Irama (Rhytim)
Irama (rhythm) tidak
hanya dikenal dalam seni musik. Dalam seni rupa, irama merupakan kesan gerak
yang timbul dari penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah
komposisi. Kesan gerak dalam irama tersebut dapat bersifat harmoni dan kontras, pengulangan (repetisi) atauvariasi
E. Jenis Karya Seni Rupa
Jenis karya seni rupa antara
lain :
1. Menggambar
Kegiatan
menggambar di SD dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai pembuatan
shet,pengembangan shet,menjadikan karya karya lukis atau gambar ,menggambar
dengan skema,memindahkan gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan menggambar
ekspresi dengan cara memberikan gambaran kepada siswa bagaimana seorang maestro
menggarap karya mereka dari awal sampai akhir.
Kegiatan
coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik anak dan anak sangat
menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang
diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.
Kegiatan
menggambar merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan pikiran-pikiran
atau perasaan-perasaanya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu cara
manusia mengekspersikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya. Dengan kata
lain, gambar merupakan salah satu bentuk bahasa.Ada 3 tahap perkembangan anak
yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar dan cara anak menggambar.
Pertama,
tahap mencoret sembarangan. Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun.
Pada tahap ini anak belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga
coretan yang dibuat masih berupa goresan-goresan tidak menentu seperti benang
kusut.Tahap kedua, juga pada usia 2-3 tahun, adalah tahap mencoret terkendali.
Pada tahap ini anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan
dengan hasil goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis panjang,
kemudian lingkaran-lingkaran.
Tahap
ketiga, pada anak usia 3 ½ – 4 tahun, pergelangan tangan anak sudah lebih luwes.
Mereka sudah mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil goresannyapun sudah
lebihTujuan menggambar bagi anak:
1.
Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
2.
Mengembangkan daya kreativitas
3.
Mengembangkan kemampuan berbahasa
4.
Mengembangkan citra diri anak
2. Finger
Painting (Lukisan Jari)
Pada
kesempatan kali ini, kita akan mempelajari salah satu kegiatan di area seni
yaitu kegiatan melukis dengan jari tangan atau bisa dikenal dengan nama finger
painting. Tujuan dari kegiatan ini adalah :
-
Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan
kematangan syaraf.
-
Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna yang
terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan kondisi-kondisi
emosi mereka.
-
Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi warna yang
sekunder dan tersier.
-
Mengendalkan estetika keindahan warna.
-
Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.
Ada
beberapa metode atau cara dalam kegiatan finger painting :
•
Menggunakan teknik basah (kertas dibasahi dulu)
•
Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu dibasahi)
3. Melukis
Salah
satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan hanya kesenangan tetapi juga
mendapatkan berbagai banyak pengalaman dengan anak-anak selagi mereka belajar
melukis. Pelajaran melukis dapat diawali oleh anak yang berusia 4-6 tahun atau
usia TK. Media yang digunakan untuk melukis pada anak usia dini biasanya cat
air, cat minyak, finger painting, dan lain-lain.
Dalam
pembelajaran melukis anak-anak biasanya belajar sambil bercakap-cakap dengan
temannya. Percakapan pertama mereka kebanyakan adalah tentang warna-warna yang
mereka peroleh. Sambil bereksperimen dengan mencampurkan warna-warna, anak-anak
itu bermain, bermain elemen seni ini dengan cara yang santai. Hal ini menjaga
agar kuas dan semangat mereka tetap bekerja. Ini akan membuat mereka
mengekspresikan sesuatu yang bersifat pribadi dalam lukisan.Berbeda dengan anak
usia 7 dan 8 tahun, cirikhas kelompok umur mereka adalah dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubu-ngan dengan hidup mereka sendiri. Anak-anak
membuat lukisan tentang suasana hati, baik yang muram, sendu atau bersemangat
dan lucu. Biasanya suasana hati mereka disampaikan oleh warna. Mereka belajar
bagaimana warna pelengkap dan sejalan dapat membantu mengungkapkanide-ide.
4. Membentuk
Arti
kata membentuk dapat dimaksudkan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan.
Membentuk dalam kaitan kegiatan seni rupa adalah terjemahan dari kata dalam
bahasa Belanda “boetseren” atau bahasa Inggris “modeling”. Umumnya bahan yang
dipergunakan untuk kegiatan membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah
liat, plastisin, malam lilin, playdog dan sejenisnya. Tetapi dalam
pengembangannya, selama tidak mengingkari maksud dari arti kata membentuk tadi,
dapat dipergunakan bahan-bahan lain seperti kertas, karton atau bahan-bahan
lembaran yang sekiranya dapat dibentuk.
Bahan
yang tidak pernah cukup bagi mereka adalah tanah liat. Mereka tidak bosan
dengan bahan yang lengket, basah dan bisa dibentuk sesuai keinginan mereka.
Anak-anak akan menghabiskan hari mereka dengan tanah liat. Mereka suka
menyentuh tanah liat, untuk merasakan sensualitasnya.
Teknik
membentuk sangat beraneka ragam,diantaranya :
a. Disambungkan
Membutsir
Membutsir adalah membuat karya
tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada
saat tanah masih dalam keadaan lembek.Bahan yang biasa digunakan adalah tanah
dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan yang diremas-remaskan tetapi
sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.
b. Memahat
Membentuk dengan jalan membuang
bahan yang tidak dipergunakan dengan cara memahat.Setiap bahan ada peringkat
pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai antara lain kayu,batu es,dsb.Karya
yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
c. Cor
(Menuang)
Proses menuang menggunakan bahan
cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi
keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen,plastic
,karet dan gips.
d. Merakit
Membuat karya dengan cara
menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan.Caranya disebut
merakit,hasilnya disebut rakitan.Potongan bahan disambungkan dengan cara
dilas,dipatri,disekrup atau dengan cara yang lain.
5. Mencetak
Mencetak adalah proses
memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan menggunakan teknik tertentu
diantaranya cetak datar,cetak tinggi,cetak dalam,cetak saring,cetak copy,dan
cetak dengan pintu out. Mencetak dapat dilakukan anak diberbagai usia, dimulai
dari anak berusia 5 tahun. Kadang-kadang seorang anak kecil akan menemukan
idenya sendiri. Entah bagaimana dengan cara apa seorang anak berusia 5 tahun
dalam pembelajaran mencetak anak menemukan bahwa menepukkan spons yang sudah
diberi warna di atas menghasilkan rangkaian pola yang berulang-ulang (perihal
mencetak, merupakan suatu kemungkinan yang menakjubkan untuk
mengulanginya). Mencetak
yang formal membuthkan pelat atau stempel. Stempel tersebut gambar-gambar yang
diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas.
Stempel cetak yang paling sederhana terbuat dari Styrofoam. Selain murah juga
tidak berbahaya bagi anak didik kita. Untuk anak-anak usia 5 tahun dan 6 tahun,
penting khususnya untuk menyuruh mereka mencetak dihari yang sama. Dengan cara
ini mereka sungguh-sungguh memahami prosesnya. Semua anak menikmati
mengeksplorasi efek-efek yang dihasilkan tekstur ini ketika pelatnya dicetak.
6. Menjiplak
Sebelum membuat cetakan apapun,
anak-anak dapat menggunakannya untuk menjiplak. Mereka cukup menempatkan
sehelai kertas putih diatas permukaan pelat dan dengan krayon,
menggosok-gosokannya bahkan dengan keras untuk mendapatkan gambarannya.
Anak-anak merasa teknik menjiplak cukup mengagumkan dan menggunakannya dengan
banyak cara. Koin-koin biasanya adalah favorit mereka. Koin adalah bahan yang
sederhana dan mudah sekali didapat. Mereka dapat dengan mudah membuat banyak
jiplakan yang berbeda dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah. Ini merupakan
cara yang bagus untuk membuat anak-anak peka pada dunia sekitar mereka.
7. Kolase
Kolase dalam pengertian yang
paling sederhana adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas
yang diatur. Anak-anak di kelasbiasanya memilih dan mengatur potongan bentuk
dari kertas, kain, bahan-bahan berstektur, lalu meletakkannya di tempat yang
mereka suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat keputusan
sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk. Ada beberapa macam kolase
yaitu:
- Kolase dengan kertas dan kain
- Kolase dengan tekstur.
8. 3M
(Menggunting,Menempel,Melipat)
Karya rupa 3M ini merupakan
proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.Di Jepang
teknik seperti ini disebut teknik origami.
F. Prinsip
Pendidikan Seni Rupa SD
Pendidikan
Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan
istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian
diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan
tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti
mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui
latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa
adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya
lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
G. Perlunya Pendidikan Seni Rupa Di SD
Menurut
Sternberg ,kualitas emosional yang tampaknya penting, penting bagi keberhasilan
kualitas ini adalah kemampuan mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan
atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia
memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan
kemudian mengambil keputusan- keputusan secara mantap. Kemampuan mengelola
emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri,
sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara
wajar. (Sternberg, Saloveri dalam Tolopan; 1997).
Menurut
Pitcer (1982) mengatakan kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya
dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Dengan seni rupa akan membantu
anak-anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan
sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan ini
cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul. Melalui belajar kelompok
dituntut untuk bekerjasama, mengerti orang lain. Anak merupakan pribadi sosial
yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan
dirinya.
Menurut
Goleman (1995) mengatakan bahwa idealnya seseorang dapat menguasai ketrampilan
kognitif sekaligus ketrampilan sosial emosional.Melalui bukunya yang terkenal
“Emotional Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spektrum kecerdasan, dengan
demikian anak akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat
ahli. Perkembangan Kognitif tidak dating dengan sendirinya. Untuk mendorong
pertumbuhan, kurikulum yang disusun berdasarkan atas taraf perkembangan anak.
Serta harus dapat memberikan pengalaman pendidikan yang spesifik yaitu melalui
pendidikan senirupa di sekolah.
H. Peranan Seni Rupa
Peranan Bagi Anak Usia Dini
Bermain
bagi anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang penting. Dalam bertanya seni
rupa dapat menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan anak nampak dan terlihat
disebabkan oleh keaktifan atau kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan
berkomunikasi. Dapat pula dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui
seni rupa, mereka akan bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba
sesuatu yang diinginkan. Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk
menyelesaikan karyanya sesuai dengan gagasannya. Apabila anak berhasil
berkarya, dengan spontan ia akan berteriak dan bergerak, menandakan
kegembiraannya. Anak berkarya sesuai dengan daya fantasinya dan apa yang
dicapainya perlu mendapat pemahaman/pengertian orang lain. Bermain sangat
berguna bagi perkembangan anak untuk persiapan dalam kehidupan masa dewasa.
Permainan dimaksudkan antara lain : Permainan “membentuk”; melatih anak untuk
berkarya. Permainan “fungsi”; melatih berbagai macam aktivitas fisik. Permainan
“peranan”; berguna untuk menyiapkan anak mampu melakukan peranan dalam
kehidupan di kemudian hari. Permainan “menerima”; berguna untuk memupuk
kemampuan menerima kebudayaan.
Peranan
Guru
Peranan
guru di kelas adalah menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dan
memahami karakteristik siswa sebagai anak didik di kelasnya. Dalam melaksanakan
kegiatan kelas guru harus menjadi pengelola, perencana, penyuluh dan perancang
program yang baik dan tuntas. Guru yang simpatik, imajinatif, kreatif dan luas
pengetahuannya. Adalah prasarat mutlak bagi guru sekolah dasar.
Peranan
Sekolah
Sekolah
berperan sebagai tempat membina dan melatih diri melalui pengajaran dan
pendidikan untuk mengatasi segala masalah di masyarakat kelak setelah anak
menyelesaikan sekolah. Di sekolah anak-anak dihadapkan pada tuntutan untuk
tetap bersikap teratur berdisiplin (diam/tenang), memperhatikan
petunjuk-petunjuk guru, menguasai seluruh perangkat.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Secara
wujud sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan non fisik. Unsur
fisik adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba dalam
sebuah karya seni rupa. Adapun unsur non fisik adalah prinsip atau
kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam
sebuah karya seni.
Prinsip-prinsip
dalam karya seni rupa adalah unsur non fisik berupa kaidah atau aturan baku
yang diyakini oleh beberapa seniman dapat membentuk sebuah karya seni yang baik
dan indah. Kaidah atau prinsip-prinsip seni rupa ini mencakup: komposisi, kesatuan (unity),keseimbangan (balance) dan irama (rhythm), penekanan, proporsi dan keselarasan.
B. Saran
Demikian
makalah yang dapat kami sajikan tentang Seni Rupa dan Keterampilan yang cukup
singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang Seni Rupa dan Keterampilan
dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan
Seni Rupa dan Keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar